Sabtu, 06 Desember 2014

Kumpulan cerpen

Kumpulan cerpen

Kita Bersaudara

Nama ku agus, aku baru saja lulus dari sekolah ku, aku yang lahir dari keluarga sederhana saat ini di bebani keperluan rumah dan biaya sekolah seorang adikku, terlebih aku sekarang tulang punggung karna aku tidak tahu keberadaan orang tua ku semenjak kebakaran hebat 12 tahun lalu namun aku tak pernah menceritakan kejadian tersebut kepada orang lain. Tapi aku bukan orang yang mudah larut dalam kesedihan, aku menganggap ini semua adalah latihan ku menjadi laki-laki yang hebat, karna kurangnya biaya aku harus menunda kuliah ku dan mencari pekerjaan. Untunglah aku memiliki seorang kekasih yang baik dan mau menemaniku susah mau pun senang, karna itu aku sangat menyayangi nya dan aku berjanji suatu hari aku akan membahagiakan dia. nama gadis itu nisa .

Dan orantuanya pun begitu baik kepada ku seperti orang tua ku sendiri, setiap aku berkunjung ke rumahnya aku selalu merasa seperti pulang ke rumah sendiri dan ibunya pun sudah menganggapku anaknya sendiri dan aku pun terkadang merasa dia ibuku sendiri, dia sangat menyayangiku. Tapi aku tidak mau hanyut dalam kesedihan setiap kali melihat ibu kekasihku itu, kejadian 12 tahun lalu itu benar-benar meninggalkan kenangan yang buruk buat ku.

Aku pun mulai mencari kerja ke segala tempat namun karna hanya berbekal ijazah SMA, aku tak mendapat
hasil apapun , aku sangat sedih .
namun aku tidak menyerah sampai situ , aku pun mulai mencari lewat internet, yg kuharap dengan jaringan yg lebih luas itu akan lebih mudah mencari pekerjaan. Tapi tetap tak menghasilkan apapun, karna kecewa aku pun menghabiskan waktu ku untuk menulis cerpen dan novel dengan bermodalkan pengalamanan dan imajinasiku.

5 tahun kemudian.

Kini aku sudah sukses, aku sudah tidak tinggal di rumah kontrakan lg , kini rumah ku pun cukup mewah, mobilku sekarang tinggal pilih jika di perlukan, kini aku pun telah siap untuk mengajukan lamaran pernikahan kepada keluarga kekasih ku nisa .
aku yang datang melamar di temani pamanku pun, sempat bingung atas tatapan keluarga besar nisa.
ayah nisa : " na agus kenapa hanya di temani pamannya, maaf kalau boleh tau kemana ayah dan ibu na agus?"

aku : " maaf pak sebenarnya aku tidak mengetahui keberadaan orang tuaku sejak aku kecil, aku terpisah dari mereka sejak peristiwa kebakaran 12 tahun lalu di desaku lohbener."

ibu nisa : " kebakaran 12 tahun lalu di lohbener?? "

aku heran melihat ekspresi ibu nisa yang kebingungan seolah mencari jawaban atas pertanya yang begitu sulit/mengingat kejadian yang begitu pahit baginya dan mungkin sudah dia lupakan.
namun syukur lah, pihak keluarga nisa pun menyutujui lamaran ku, aku jadi semakin sering berkunjung ke rumahnya untuk meminta saran persiapan pernikahan kepada orang tua nisa. namun semenjak lamaran itu ibu sikap ibu nisa seolah berubah seakan tidak lg menyutujui hubungan kami.

Hari pernikahan 06 desember 2014

aku : " saya terima nikahnya... !! "

Ibu nisa : " tu... tu, tunggu... tungu sebentar "

ayah nisa : " ada apa bu ??"

aku heran kenapa ibu nisa menghentikan momen penting ini namun tak menjelaskan apa yang terjadi dan hanya terdiam memegangi HPnya seakan habis menerima pesan duka dari seseorang sambil menangis tersedu-sedu.

aku: " sebenarnya ada apa bu ??? "

ibu nisa pun berlari keluar ruangan dan memasuki kamarnya sambil menangis bahagia di campur pula kesedihan dalam tangisannya

aku : " sebenarnya ada apa ini ?? kemana dengan ibu kamu nis , ?"

anis : " maafin ibu y mas , aku juga g tau ada apa ini sebenarnya."

aku mencoba menghampiri ibu nisa dan bertanya apa yang terjadi. belum sempat berjalan jauh aku melihat HP di lantai , yang merupakan HP yang baru saja di pegang ibu nisa , karna penasaran aku pun membaca isi pesan yg baru ibu nisa terima.

Aku : " kenapa ini bisa terjadi y tuhan ?? kenapa kau membuat sekenario hidup yang menyedihkan ini untukku."

Isi pesan ( dari rumah sakit )
Untuk tes DNA yang ibu ajukan terhadap saudara agus dan ibu di nyatakan sama.

dari pesan tersebut aku pun baru mengetahui kalau ibu nisa adalah ibu kandungku yang terpisah dulu dan dia pun menikah lg dengan laki-laki yang menolongnya, dan dari semua itu kesedihanku yg amat adalah nisa yang selama ini kusayang dan ku cinta ternyata adikku sendiri dari pernikahan ibuku dengan suaminya yang sekarang. aku sudah sangat terlanjur mencintai nisa dan aku sadar begitu berdosanya aku pernah berfikir akan menikahi adik kandungku sendiri.

sungguh aku tidak menyangka kesedihan terjadi lagi dalam hidup ku. aku berlari pulang kerumah namun kebingungan ku membuatku jatuh tak berdaya di pinggir jalan. pikiran ku dan emosi ku yang sudah bercampur membuat ku sangat bingung dan mulai kehilangan akal sehat ku.
kenapa aku bisa sesedih ini namun hanya tawa yang keluar dari mulutku.
kenapa aku bisa berada disini, di ruang putih kosong dengan tangan dan kakiku yang terikat seperti ini.
makasih buat yg baca dan ngasih jempolnya

karya : Sutrisna

tunggu cerpen-cerpen yang lebih menarik karya ku y